Orang Islam saja masih bisa menjadi penghuni neraka karena perbuatan dosanya, apalagi mereka yang menyekutukan Allah.
Jangan lupa untuk memberi tahu, ya! Memberikan sedekah dalam bentuk makanan tidak dianjurkan seperti pengagum rahasia.
Melalui sedekah, kita tidak hanya memberikan bantuan materi kepada mereka yang membutuhkan, tetapi juga memberikan bantuan moril yang bisa memberikan dukungan dan harapan kepada mereka.
Karena Allah mencegah dengan sedekah berbagai bala’. Hal ini telah diketahui oleh manusia baik yang awam ataupun tidak. Penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah membuktikannya”
Salah satu pahala sedekah adalah menghindarkan diri kita dari bencana atau musibah (sedekah menolak bencana), sebagaimana sabda Nabi noticed:
Sedekah adalah pemberian seorang muslim kepada orang lain secara ikhlas. Sedekah lebih luas dari zakat, dan infak, sebab sedekah tidak hanya berupa pemberian materi, namun juga dapat dilakukan dengan menggunakan non materi.
Membantu sesama adalah bentuk terbaik untuk meringankan beban mereka. Kita bisa bantu saudara seiman yang sedang kesulitan.
Apapun harta yang kalian infakkan maka Allah pasti akan menggantikannya, dan Dia belilah semua kesulitanmu dengan sedekah adalah sebaik-baik pemberi rizki
Memberi bahagia juga sebuah bentuk sedekah. Kebaikan yang kita buat akan mengalir kepada orang lain. Kita panggil semua muslim di Indonesia ikut serta. Mari membantu sesama dan mensukseskan application penyebaran Al-Qur’an di seluruh Indonesia. Mari kita saling menolong dengan bersedekah!
Namun, kedua setan tersebut kemudian berkata,”Kami sama sekali tidak berniat untuk mengkhianatimu. Kami terus menerus menjaga pohon tersebut. Hanya saja, ketika laki-laki tersebut hendak memanjat pohon datang seorang pengemis mengetuk pintu dan diberikannya pengemis tersebut segenggam makanan.
Pada zaman Nabi Sulaiman AS, hidup seorang laki-laki yang mempunyai pohon besar di samping rumahnya. Di atas pohon tersebut terdapat sarang burung yang berisi beberapa anak merpati.
Dua malaikat berdoa setiap pagi. Salah satunya meminta penggantian kebaikan bagi orang yang beramal.
Hadits di atas hanya berlaku bagi para ulama yang mencapai derajat mujtahid atau memiliki ahliyyah (kemampuan) untuk itu.
Adapula yang memaksudkah bahwa yang dimaksud adalah sedekah dari orang yang hatinya senantiasa merasa cukup. Dimaknakan demikian supaya tidak bertentangan dengan hadits sebelumnya.